Apa itu Site Plan ? Pengertian, Tujuan dan Cara Pembuatannya
Pembangunan perumahan baik komersial maupun subsidi semakin gencar baik skala kecil maupun skala besar. Hal ini menjadikan developer properti memiliki persaingan yang ketat. Developer mau tak mau harus bersaing dengan membuat perencanaan site plan ( rencana tapak ) yang baik, sehingga tercipta bangunan yang saling terintegrasi satu dengan lainnya.
Dengan adanya perencanaan site plan dapat meningkatkan daya saing dan juga dapat mengurangi biaya-biaya pengembangan suatu perumahan.
Pengertian Site Plan
Site plan adalah salah satu hal yang penting dalam proses perencanaan suatu bangunan atau proyek konstruksi. Dalam pembangunan suatu proyek, site plan merupakan gambaran keseluruhan area yang akan dibangun, baik itu gedung, perumahan atau kompleks perumahan.
Site Plan juga dapat disebut sebagai peta lahan yang menunjukkan lokasi dan ukuran bangunan, jalan, taman, dan fasilitas lainnya yang akan ada di dalamnya. Dalam site plan, juga ditampilkan ukuran dan skala yang sesuai, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai ukuran dan proporsi bangunan dan fasilitas lainnya.
Tujuan Site Plan
Salah satu tujuan utama dari pembuatan site plan adalah untuk memberikan panduan kepada para arsitek, insinyur, dan kontraktor dalam merencanakan dan melaksanakan proyek konstruksi. Dengan adanya siteplan, semua pihak terkait dapat memiliki pemahaman yang sama mengenai rencana dan desain proyek.
Selain itu, site plan juga sangat penting dalam mengatur penggunaan lahan yang efisien. Dalam pembangunan suatu proyek, terdapat berbagai batasan dan peraturan mengenai penggunaan lahan.
Dalam siteplan, semua batasan ini akan diperhitungkan dan diatur dengan baik. Misalnya, dalam penentuan letak dan ukuran bangunan yang sesuai dengan peraturan zonasi yang berlaku. Selain itu, site plan juga akan memperhitungkan ruang terbuka hijau, taman, dan area terbuka lainnya yang harus ada dalam suatu proyek.
Dalam proses perencanaan proyek, siteplan mempertimbangkan aspek-aspek lain yang penting, seperti aksesibilitas, keamanan, dan estetika. Ditentukan jalur akses jalan yang baik dan aman, jalur pejalan kaki yang nyaman, serta area parkir yang memadai. Selain itu, siteplan juga akan mempertimbangkan keamanan dengan menentukan letak dan pengaturan bangunan yang meminimalkan risiko kecelakaan atau bencana. Aspek estetika juga akan diperhatikan dalam siteplan, dengan mempertimbangkan tata letak bangunan yang indah dan harmonis dengan lingkungan sekitarnya.
Proses Pembuatan Site plan
Pembuatan siteplan melibatkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam proses pembuatan siteplan:
- Pengumpulan Data: Tahap pertama dalam pembuatan siteplan adalah pengumpulan data mengenai lahan atau bangunan yang akan direncanakan. Data yang diperlukan antara lain ukuran lahan, batas-batas lahan, topografi, dan peraturan zonasi yang berlaku.
- Analisis dan Perencanaan: Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan merencanakan tata letak bangunan, ruang terbuka, dan fasilitas lainnya. Pada tahap ini, perencana akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebutuhan pengguna, peraturan zonasi, dan aspek estetika.
- Pembuatan Sketsa Awal: Setelah merencanakan tata letak secara keseluruhan, perencana akan membuat sketsa awal siteplan. Sketsa ini masih bersifat kasar dan digunakan sebagai dasar untuk tahap selanjutnya.
- Perbaikan dan Pembenahan: Sketsa awal siteplan akan dievaluasi dan diperbaiki untuk memastikan tata letak yang optimal. Pada tahap ini, perencana akan mengoreksi kesalahan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
- Pembuatan Siteplan Akhir: Setelah melalui tahap perbaikan, siteplan akhir dapat dibuat dengan menggunakan perangkat lunak desain grafis atau CAD (Computer-Aided Design). Siteplan akhir ini akan menjadi panduan bagi para profesional terkait dalam proses konstruksi.
Dalam perencanaan site plan pada suatu areal perumahan, unsur pembagian komposisi site plan sangat penting mengingat tuntutan kenyamanan dalam tempat tinggal sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan dewasa ini. Hal ini menjadi tantangan bagi developer perumahan yang sedang mengembangkan suatu areal perumahan untuk bersaing mendapatkan calon pembeli rumah. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan para calon pembeli ini adalah selain lokasi yang strategis juga konsep perumahan dan site plan perumahan itu sendiri.